Bandarlampung, (Mediarepublika.com) – Pemerintah pusat kembali umumkan jumlah kasus COVID-19 , hal tersebut disampaikan langsung oleh Achmad Yurianto selaku juru bicara Pemerintah dalam penanganan COVID-19, di kantor BNPB Jakarta, pada Minggu 22 Maret 2020.
Dalam penyampaiannya Achmad mengatakan bahwa, ada 64 kasus baru sehingga penderita COVID-19 di Indonesia menjadi 514 kasus.
Menyikapi hal tersebut, Ketua AWPI Kota Bandarlampung, Refky Rinaldy berkomentar bahwa saat ini hal yang paling memungkin dilakukan oleh pemerintah kota Bandarlampung khususnya ialah mengatasi kedaruratan perihal Masker dan Hand Sanitizer di daerah kota Bandarlampung. Minggu (22/3)
“Saya harap pemerintah tidak hanya membuat himbauan semata, ada hal yang perlu di atasi, seperti Masker dan Hand Sanitizer yang mulai sulit di dapatkan oleh masyarakat,” Kata Ketua AWPI Kota Bandarlampung itu.
Lanjutnya, saya bicara seperti ini karena saya sudah merasakan sendiri, mendatangi beberapa apotik besar di kota Bandarlampung ini, diantaranya apotik Sukarame, Way Halim, Arif Rahman Hakim dan juga Apotik Enggal, dan mereka bilang sudah lama tak tersedia.
Refky juga berharap pemerintah segera ambil sikap, karena menurutnya ini bukan persoalan sederhana, apalagi di salah satu rumah sakit sudah ada pasien yang terjangkit Virus Corona tersebut.
“Secepat mungkin pemerintah harus bertindak, beberapa Minggu lalu masih ada yang jual meskipun dengan harga yang naik menjadi 3 kali lipat dari harga normal, nah kali ini makin kacau lagi barang nya yang gak ada,” Ungkap Refky. (Red)
Leave a Comment