Partner Konsorsium Multimedia

IKE EDWIN BACALON WALIKOTA BANDAR LAMPUNG IDOLA EMAK-EMAK

mediarepublika.com

Bandar Lampung – Cool alias keren, Itulah sosok Ike Edwin. Keren karena sikapnya yang humble atau rendah hati, tak pernah menyakiti atau memperlakukan orang karena perbedaan, status sosial. Dan dirinya tak enggan pula berbaur bersama masyarakat. Kendatipun ia, seorang jenderal polisi bintang dua dan trah bangsawan sebagai Perdana Menteri Kerajaan Adat Lampung Paksi Pak Skala Beghak.

Smart atau Cerdas. Betapa tidak, mantan Kapolda Lampung 2016 sebagaimana ujar mantan Walikota Jakarta Pusat Silviana Murni sewaktu Dang Ike menjabat Kapolres setempat “Kagak Ada Matinye” Alias seseorang yang selalu penuh dengan ide-ide cemerlang dan inovatif.
Buktinya. lihat saja gagasan-gagasan fonemenalnya antara lain tentang kantor di dalam tenda sewaktu memimpin Mapolda Lampung.

Begitu pula prestasi Dang Ike sebagai abdi polisi sudah tak terbilang jumlahnya. Banyak prestasi cemerlang yang ditorehkannya hingga masa jabatannya terakhir sebagai Sahlisospol Kapolri. Salah satunya meraih predikat Kapolda Fenomenal Se Indonesia sewaktu menjabat Kapolda Lampung karena profesionalismenya menjaga keamanan di Provinsi Lampung.

Jadi sungguh rasional dan tepat sekali jika para emak-emak Bandar Lampung kini tampak mengidolakan Dang Ike sebagai Walikota Bandar Lampung bersama Wakil Walikotanyal dr Zam. tampak jelas terlihat saat Ike Edwin silahturahim keluar masuk kelurahan-kelurahan se-Bandar Lampung.

Banyak emak-emak setempat bersemangat menyatakan dukungan dengan tentu saja harus berswafoto bersama.yang terkadang membuat diri Dang Ike kewalahan, bahkan ada yang sempat mencium wangi bajunya. Namun Dang Ike hanya tersenyum khas dan tetap ramah menghadapi emak-emak.

Alasan mereka sederhana mengidolakan Dang Ike, lantaran mereka rindu akan pemimpin yang tak enggan berbaur bersama rakyatnya supaya tahu bagaimana problematika dihadapi rakyatnya agar dapat segera cepat memberi solusi.

Dan alasan itu tentu tak saja tak dibuat-buat sebab bagaimanapun emak atau ibu, adalah sumber budaya bagi keluarganya begitu juga untuk masyarakatnya.

Budaya dalam hal ini, tentu juga dalam hal berbudaya politik. Mengapa begitu? Sederhananya begini, dalam kesehariannya, emak2 bersentuhan langsung dengan kebutuhan rumah tangganya. Maksudnya emak2 harus mengatur bagaimana caranya uang nafkah suaminya bisa cukup bagi kebutuhan keluarganya, cukup atau tidak cukup harus cukup. Namun mereka diharuskan selalu tampil cantik, fight dan cerdas untuk menawar barang kebutuhan sesuai bujet.
Sebab itu, para emak adalah juga pengamat politik terbaik, karena bisa memantau langsung naik turunnya harga barang kebutuhan.

Dan naik turunnya harga kebutuhan rumah tangga, adalah tolok ukur, ada atau tidaknya kesenjangan ekonomi yang berhubungan kondisi politik masyarakat.

Sebab itulah mereka butuh dengan pemimpin sebagaimana figur Ike Edwin terlebih adalah seorang lelaki, keren, rendah hati, cerdas dengan tentu saja sudah terbukti prestasinya yang bisa mewakili aspirasi politik mereka. (Red)

Leave a Comment