Bandar Lampung (02/04)
PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung dan Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan bersinergi dalam konsistensinya memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Lampung. Tepatnya senin (26/03) yang lalu, PLN telah berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dan Gardu Induk Pakuan Ratu berkapasitas trafo 60MVA.
Beroperasinya Gardu Induk (GI) Pakuan Ratu memiliki dampak positif terutama dalam memperbaiki kehandalan sistem kelistrikan, membuka peluang pertumbuhan pelanggan dan penjualan di Lampung. “Dengan beroperasinya Gardu Induk Pakuan Ratu ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, pertumbuhan pelanggan dan penjualan energi listrik,” ucap I Gede Agung Sindu Putra selaku General Manager PLN UID Lampung.
Tentu saja dengan hadirnya GI Pakuan Ratu ini, akan memenuhi kebutuhan kelistrikan pada sektor industri pertanian, industri perkebunan, industri perikanan dan permukiman di daerah sekitarnya seperti Kabupaten Waykanan, Lampung Utara, Tulangbawang Barat dan Tulang Bawang. “Disini saya melihat banyak sekali potensi baik pada sektor industri pertanian, perkebunan, perikanan dan permukiman rakyat yang wajib PLN dukung,” tambahnya.
Jalur SUTT 150 kv yang memiliki panjang 31,48 kms yang terdiri dari 24 tapak tower ini nantinya akan mendukung pasokan dan keandalan listrik di pulau Sumatera khususnya Provinsi Lampung. “Energi listrik akan dialirkan melalui Double phi incomer ke trafo berkapasitas 60 kVA di GI Pakuan Ratu, akan dinikmati manfaatnya bagi perekonomian Kabupaten Way Kanan dan Kabupaten sekitarnya,” ujar Dendi Kusumawardana, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan.
Keberhasilan energize jalur ini juga tidak terlepas dari kerja sama yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dengan stakeholder khususnya Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar.
Manager PLN UPPJ Lampung & Bengkulu Johar Wijaya menjelaskan bahwa pengoperasian SUTT 150kv double phi incomer dan GI Pakuan Ratu dilakukan ekstra hati-hati karena tidak dilakukan dengan cara biasa. Dalam proses pengerjaannya dilakukan pemotongan (cutt off) dan penyambungan kembali pada jalur backbone SUTT 150 kV Kayuagung – Gumawang – Menggala yang juga sebagai jalur backbone dan kritikal interkoneksi subsistem Sumatera Selatan dan Lampung.
“Mengingat beban puncak kelistrikan lampung mencapai 1030 MW, pengerjaannya dengan standar prosedur pengoperasian yang ketat guna menjaga aliran daya listrik tetap tersambung dan tidak terputus/padam,” pungkas Johar Wijaya selaku Manager PLN UPPJ Lampung & Bengkulu.(Red)
Leave a Comment